mereka seenaknya memanjat atap gedung kami
memata-matai kami yang sedang menuntut ilmu
menutup jalan dengan keinginan membalas dendam
menghalangi jalur dengan kata-kata kotor mereka
mata mereka dibutakan oleh kemilauan berlian
hanya melihat kenyataan melalui sebuah lensa
menyebarkan berita palsu untuk menjelekkan nama kami
membuat opini sendiri untuk mengisi perut mereka
mereka tidak boleh dan tidak akan merebut tanah kami, harga diri kami
kami bukan yang memulainya, namun kami yang akan mengakhirinya
mereka mengabaikan perintah Tuhan untuk saling mengasihi
menunjukkan bahwa mereka manusia yang biadab, bukan beradab
memecah-belahkan kalimat Bhineka Tunggal Ika
memecahkan masalah dengan kepalan tangan, bukan musyawarah
membuat keadilan mereka sendiri di bawah bayang-bayang seseorang
mereka tidak mengamalkan kelima dasar negara Indonesia