melihat komunitas kehidupan yang terdapat di teras rumahku,
membuatku mengingat sesuatu yang ingin kulupakan
bertemu denganmu adalah merupakan kesalahan
karena kau telah menghancurkan semua kenangan
senyum tulus kau tunjukkan di depan mataku
namun senyum sinis yang kau sembunyikan di belakangku
pada awalnya kau mengulurkan tanganmu kepadaku
namun pada akhirnya ketika aku sambut uluran tangan tersebut,
kau lepaskan tanganku dan tertawa ketika aku jatuh tersungkur
layaknya drama yang dipentaskan oleh para pahlawan panggung,
kau hanyalah seorang tokoh antagonis yang berperan mengganggu
dan bila kau memaksaku menunjukkan endingnya dewasa ini,
kau akan menemukan kekalahan dari tokoh protagonis
puisi ini bercerita tentang kekesalan seseorang, ya kekesalan gw terhadap seseorang yang mau menang sendiri.
No comments:
Post a Comment